Diberdayakan oleh Blogger.

Sinopsis Hwarang The Beginning Episode 2

Advertisemen
Sinopsis Hwarang The Beginning Episode 2 



Sinopsis Hwarang The Beginning Episode 2 Bagian Pertama

Nyatanya Raja memohon untuk dikisahkan kelanjutan cerita A Ro baru saja hingga dia tertidur. A Ro malas mengerjakannya terlebih di luar tengah ribut seperti halnya itu. Toh bila dia menceritakannya, Raja akan tidak dapat tidur.

Raja menghambat A Ro yang punya niat pergi, apa dengan keributan orang – orang sadar bila A Ro ada di sini? Mereka akan tidak sadar bahkan juga bila hingga dia mati. A Ro terasa tengah diancam.

Raja juga tunjukkan sekantung koin perak sebagai bayaran namun bila dia memanglah tidak ingin narasi yang telah. Ia juga mengambilnya kembali dari tangan A Ro. A Ro menarik kantung koinnya, dia bersedia narasi namun cuma hingga Raja tertidur.

Kang Sung tak dapat memberi perlawanan pada Moo Myung. Dia kalah telak serta selalu memperoleh pukulan. Soo Ho menyindir Ban Ryu yg tidak memberi pertolongan pada rekannya sendiri. Rekannya tengah terluka dengan cara fisik serta emosional, dia memanglah brengsek tanpa ada rasa peduli.

Ban Ryu menyikapi sindiran itu dengan tenang, lagipula bila dia ikut serta cuma bakal mengotori tangannya saja. Dia melirik ke arah Kang Sung “Pecundang. ”

Kang Sung makin terbakar emosi, dia menyerang Moo Myung namun serangannya cuma tentang angin saja. Moo Myung dengan gampang menghindar serta balas menghantamnya hingga Kang Sung tak dapat berdiri lagi. Ia tawarkan siapa saja yang ingin maju melawannya.

Semuanya diam.

Moo Myung juga memapah Mak Moon untuk meninggalkan Okta.

“Kau fikir sesudah ini kau dapat hidup? Beberapa prajurit bakal memotong kepalamu! ” raung Kang Sung.

Mak Moon katakan bila hingga satu menit saja Moo Myung terlambat mungkin saja dia telah dibunuh mereka. Dia benar – benar hilang ingatan. Moo Myung tersenyum, dia paham. Mak Moon masihlah selalu memandang Okta, diakuinya lihat suatu hal serta punya niat menceritakannya pada Moo Myung kelak.

“Petani yang lihat muka Sam Mek Jong (Raja) ada di ibukota, kan? ” bertanya Ratu Ji So pada Pengawalnya.

Pengawal membetulkan. Ratu Ji So bertitah agar janganlah membiarkan petani itu hidup. Pengawal terima perintahkan lalu menebar gambar petani yang ia maksud, ia memerintahkan prajurit untuk membunuh pria dalam gambar itu.

Joo Ki tak dapat tenang serta selalu berdiri bolak balik. Ahn Ji mengajaknya untuk masuk ke tempat tinggal. Joo Ki menyampaikan kalau dia lihat suatu hal yang familiar, seorang membawa kalung yang serupa dengan kalung punya Putri Ahn Ji. Dia terasa miliki firasat jelek bakal hal semacam itu.

“Dimana kau memandangnya? ” bertanya Ahn Ji terperanjat.

A Ro repot bercerita kelanjutan kisahnya. Sedang Raja telah memejamkan matanya, mulai terlelap. A Ro selalu memerhatikan dia, mungkin saja dia tengah menanti peluang untuk cepat – cepat pergi.

Dalam kisahnya, A Ro bercerita seseorang pria yang menyelusup masuk ke kamar kekasihnya. Dia jalan menuju ruangnya pada malam gelap, bln. berkabut. Aroma gadis itu menyambutnya serta waktu buka pintu, gadis itu menyongsong si pria dengan senyuman.

Sontak Raja terperanjat serta sadar dari tidurnya. Waktu ia mengedarkan pandangannya, nyatanya A Ro telah tergeletak di hadapannya. Tertidur sembari ngorok. Raja juga hanya dapat tersenyum karena itu.

Seseorang Gisaeng hampiri Ahn Ji yang datang ke Okta dengan tergesa – gesa. Dia ajukan pertanyaan mengenai budak yang tuturnya datang kemari. Apa dia paham kemana perginya mereka? Gisaeng mengakui tidak paham kemana mereka pergi namun baru saja budak itu bikin keributan dengan beberapa bangsawan.

“Apa kau ingat perawakan mereka seperti halnya apa? ”

Yang satu memakai topi hingga dia tak dapat lihat berwajah namun keduanya keduanya sama miliki badan tinggi. Ahn Ji berterimakasih atas beritanya lalu buru – buru pergi untuk temukan mereka berdua.

Dipasar, Prajurit mencari kehadiran Mak Moon dengan tunjukkan gambar mereka pada seseorang pedagang. Hingga pada akhirnya Pengawal Ratu Ji So memperoleh berita bila pria yang serupa dengan gambar tengah menuju ke gerbang timur.

Tanpa ada menghabiskan waktu, Pengawal Ratu Ji So meningkatkan kudanya menuju ke gerbang timur.

Mak Moon serta Moo Myung mengambil keputusan untuk bersembunyi di dalam rimba malam ini. Moo Myung juga kembalikan kalung yang telah ia pijam. Mak Moon memandang kalungnya dengan sedih, diakuinya bila ia lihat kalung seorang memakai kalung yang sama juga dengan kepunyaannya. Namun mungkin saja kalung seperti halnya ini ada demikian banyak di ibukota, dia tidak meyakini ada berapakah banyak di luar sana.

Moo Myung bangkit, bangunlah!

“Untuk apa? ”

Apa Mak Moon telah lupa apa maksud mereka datang ke ibukota? Moo Myung mengajaknya untuk menjumpai orang itu serta memastikannya.

Pa Oh heran mengapa Raja pilih untuk pergi walau sebenarnya dia tentu begitu ngantuk. Raja mengakui bila gadis itu berusaha untuk tidur dengannya, kelihatannya dia mesti menemuinya lagi.

“Apa dia lakukan itu? Saya rasa dia bicara yang beberapa tak tentang anda.. ” Pa Oh keceplosan.

Raja bercanda, kelihatannya akhir – akhir ini Pa Oh jadi sangat dekat dengannya. Dia lalu mengulas pria yang lihat berwajah di penginapan, apa Pa Oh telah menemukannya?

“Jangan cemas. Mereka bakal menangkapnya. ”

“Itulah yang ku cemaskan.kuatirkan. Saya takut dia bakal seperti halnya itu lagi. ” Tutur Raja.

Bertepatan waktu itu juga, Raja lihat Pengawal Ratu Ji So yang tengah meningkatkan kudanya dengan tergesa – gesa. Dia jadi cemas serta mengambil keputusan untuk menguber Pengawal itu.

Moo Myung memapah Mak Moon untuk mencari gadis yang ia maksud. Mak Moon tampak begitu bahagia, dia meyakini bila Moo Myung bakal terperanjat bila lihat gadis itu. Dia begitu cantik. Lantaran dia adikku, dia serupa denganku.

“Bagaimana dengan tinggi tubuhnya? ”

Moo Myung berhenti sembari selalu mengerjapkan matanya, pandangannya jadi kabur. Kelihatannya dia kumat lagi. Mak Moon mengguncang badannya, bukanlah waktunya untuk kumat saat ini. Mereka mesti mencari adiknya.

Bertepatan waktu itu juga, Pengawal Ratu Ji So hingga ke sana. Dia jalan hampiri mereka dengan sebilah pedang ditangannya. Mak Moon coba memapah Moo Myung untuk kabur. Namun kakinya tersandung sampai ia terpental serta Moo Myung terduduk ditanah.

Pengawal Ratu Ji So segera menebas punggung Moo Myung lalu menusuk perutnya. Mak Moon tak dapat berbuat apa – apa, dia membeku ditempatnya lihat sohibnya dibabat habis oleh orang lain.

“Larilah! ” gumam Moo Myung 1/2 sadar.

Mak Moon tak dapat meninggalkannya, dia lari hampiri Moo Myung tetapi Pengawal jadi segera menebas perutnya. Mak Moon jatuh pas di atas badan Moo Myung.

Mak Moon memuntahkan darah, dia memohon agar Moo Myung tetaplah bertahan. Ia memoleskan darahnya ke muka Moo Myung, dia mesti bertahan lantaran cuma berikut langkah mereka bertahan hidup.

Moo Myung menangis tak dapat berbuat apa pun. Hingga pada akhirnya Pengawal Ratu Ji So memberi tebasan terakhirnya pada Mak Moon.

Selang beberapa saat, kesadaran Moo Myung mulai kembali. Ia buka sedikit matanya serta samar – samar lihat hadirnya seorang. Dua orang itu tengah bicara keduanya.

“Akhirnya saya membunuh orang ini. ” Ucap seseorang pria yg tidak lain yaitu Raja.

“Dia masihlah bernapas. ” Balas Pa Oh.

Waktu bakal pergi, sepintas Moo Myung lihat gelang yang dipakai oleh Raja.

Dengan sisa tenaga yang ia punyai, Moo Myung menggendong Mak Moon ditengah rimba untuk mencari pertolongan. Mak Moon memohon Moo Myung untuk meninggalkannya saja di sana. Moo Myung telah barang pasti menampik, Mak Moon yaitu saudara sekalian orang-tua baginya. Mak Moon yaitu Moo Myung. Bila dia mati jadi ia akan mati.

Moo Myung berupaya sekuat tenaga untuk menambah Moo Myung kembali pada punggungnya.

Ahn Ji yang masuk dalam rimba berpapasan dengan Pengawal Ratu Ji So sebelumnya pada akhirnya berjumpa dengan juga Moo Myung serta Mak Moon yang bersender dengan lemas ke pohon. Tenggorokannya segera tercekat lihat pria yang memakai kalung anaknya telah tergeletak bersimbah darah. Ia memegang kalung itu dengan tangan gemetaran. Moo Myung memperingatkan agar dia tak menyentuhnya.

“Apa kalung ini kepunyaannya? Katakan padaku! ”

Moo Myung mengiyakan.

Ahn Ji dengan gemetaran menangkup muka Mak Moon, nama aslinya yaitu Sun Woo. Ahn Ji menangis “Sun Woo, bapak ada di sini. ”

Ahn Ji lalu buka pakaian Mak Moon, darah selalu mengucur dari luka yang pas ada didadanya. Dia gemetaran lihat luka itu, ia menginginkan memberi pertolongan namun luka itu sangat kronis. Hingga pada akhirnya dia cuma dapat memandang putranya.

Tampak kilasan kebersamaan pada Mak Moon serta Ayahnya dimasa kecil. Di mana dia lari pada sang bapak, mereka berdua terlihat begitu bahagia. Mak Moon memandang Ayahnya, dengan nada terbata – bata ia menyebutnya, Bapak.

Dia meremas tangan Moo Myung lalu menatapnya “Kita telah menemukannya. ”

Sesudah mengatakan kata paling akhir itu, Mak Moon hembuskan nafas terakhirnya. Ahn Ji serta Moo Myung menangisi kepergian Mak Moon yang demikian tragis. Mereka meraung memanggilnya.

Hingga esok harinya, Ahn Ji telah menguburkan Mak Moon. Ia juga menggendong Moo Myung untuk turun dari gunung.

Esok paginya, A Ro dibangunkan oleh gisaeng. A Ro kaget waktu mengerti hari telah jelas, mengapa juga tak bangunkannya dari semalam? Dia juga buru – buru kabur dengan membawa sepatunya.

A Ro datang ke tempat tinggal rekannya dengan bimbang, dia bingung langkahnya menerangkan pada Bapak. Rekan A Ro ajukan pertanyaan apakah semalam dia tidur dengan pria cabul itu?

“Aku telah tidur namun saya tak tidur dengannya. ”

A Ro minta izin agar dapat bermalam di sana. Rekannya tidak ingin bila A Ro minta gratisan. A Ro juga bercerita bila dia telah miliki cerita baru. Rekan A Ro segera ketertarikan minta diberi bocoran narasi dia.

Raja yang mulai tertidur punya mimpi, dia jalan menuju ke istana serta ia buka satu pintu. Rupanya pintu itu yaitu pintu ruang Ratu Ji So, Ratu Ji So membentaknya, mengapa dia ke sana?

Jadi A Ro bakal bikin dua ciri-ciri pria tampan, yang nya ialah pria yang membantu waktu kondisi bahaya. A Ro jadikan Moo Myung sebagai inspirasinya. Lalu pria yang lain yaitu pria yang tawarkan suatu hal yg tidak dapat tidak diterima. Ia jadikan Raja sebagai inspirasinya.

“Yang satu misterius serta yang satu yakin diri. Lantas, apa yang berlangsung? Apa yang dua pria serta satu wanita itu kerjakan? ”

A Ro masihlah berpikir, dia belum meyakini dengan kelanjutannya.

Di istana, Ratu Ji Soo berjumpa dengan Guru Park Young Shil. Guru Park mengungkap kalau bangsawan serta rakyat telah tak sabar untuk lihat Raja mereka memakai mahkota emas. Ratu Ji So tak menjawab, dia jadi mengulas isu yang menyampaikan kalau ada pembunuh yang tengah menguber anak – anak bangsawan. Dia dengar leher pria muda rawan pada serangan.

“Itu cuma isu. Pada hari Raja Jinheung berkuasa, isu itu bakal mencair seperti halnya salju. ”

Belum waktunya, tegas Ratu Ji So. Harinya akan tiba sesudah tikus di dalam serta di luar istana telah tertangkap.

Raja tengah bersantai dengarkan Gisaeng memainkan alat musiknya. Gisaeng telah merampungkan lantunan satu lagu, ia penasaran apakah Tuan Muda masihlah menanti kehadiran Agassi (Nona) Ah Ro?

“Aku akan tidak menyebutnya menanti. (Namun kau menyebutnya) Agassi? ”

Gisaeng membetulkan, Agassi A Ro yaitu Putri dari Guru Ahn Ji. Keluarganya tak demikian baik hingga terkadang mereka memperkerjakannya. Seperti halnya yang mereka semua paham, dia miliki bakat yang tidak sama.

“Guru Ahn Ji, apa bermakna dia (A Ro) bangsawan? ”

Mungkin saja lebih tepatnya 1/2 bangsawan, jadi Ibu A Ro yaitu pelayan dari Keluarga Ahn hingga dia dibuang dari ibukota.

A Ro masuk ke halaman tempat tinggalnya dengan mengendap – endap. Dia ketakutan waktu lihat ayahnya ada didepan tempat tinggal. Dia coba menerangkan dengan nada terbata – bata. Ayahnya berdiri serta menatapnya dengan mata berkaca – kaca. A Ro kebingungan, dia menduga ini semuanya lantaran tingkahnya.

“Mengenai semalam.. ”

Bapak masihlah diam.

“Apa berlangsung suatu hal? ”

Bapak berkata kalau ada pasien yang terluka kronis jadi janganlah masuk kedalam. Dia akan tidak terima pasien untuk sekian hari. Bila ada yang ajukan pertanyaan, katakan saja bila dia tengah keluar.

Ahn Ji juga menjaga luka Moo Myung dengan beragam cara. Menjahitnya. Memakai ramuan serta bahkan juga lakukan akupuntur.Raja yang mulai tertidur punya mimpi, dia jalan menuju ke istana serta ia buka satu pintu. Rupanya pintu itu yaitu pintu ruang Ratu Ji So, Ratu Ji So membentaknya, mengapa dia ke sana?

Jadi A Ro bakal bikin dua ciri-ciri pria tampan, yang nya ialah pria yang membantu waktu kondisi bahaya. A Ro jadikan Moo Myung sebagai inspirasinya. Lalu pria yang lain yaitu pria yang tawarkan suatu hal yg tidak dapat tidak diterima. Ia jadikan Raja sebagai inspirasinya.

“Yang satu misterius serta yang satu yakin diri. Lantas, apa yang berlangsung? Apa yang dua pria serta satu wanita itu kerjakan? ”

A Ro masihlah berpikir, dia belum meyakini dengan kelanjutannya.

Di istana, Ratu Ji Soo berjumpa dengan Guru Park Young Shil. Guru Park mengungkap kalau bangsawan serta rakyat telah tak sabar untuk lihat Raja mereka memakai mahkota emas. Ratu Ji So tak menjawab, dia jadi mengulas isu yang menyampaikan kalau ada pembunuh yang tengah menguber anak – anak bangsawan. Dia dengar leher pria muda rawan pada serangan.

“Itu cuma isu. Pada hari Raja Jinheung berkuasa, isu itu bakal mencair seperti halnya salju. ”

Belum waktunya, tegas Ratu Ji So. Harinya akan tiba sesudah tikus di dalam serta di luar istana telah tertangkap.

Raja tengah bersantai dengarkan Gisaeng memainkan alat musiknya. Gisaeng telah merampungkan lantunan satu lagu, ia penasaran apakah Tuan Muda masihlah menanti kehadiran Agassi (Nona) Ah Ro?

“Aku akan tidak menyebutnya menanti. (Namun kau menyebutnya) Agassi? ”

Gisaeng membetulkan, Agassi A Ro yaitu Putri dari Guru Ahn Ji. Keluarganya tak demikian baik hingga terkadang mereka memperkerjakannya. Seperti halnya yang mereka semua paham, dia miliki bakat yang tidak sama.

“Guru Ahn Ji, apa bermakna dia (A Ro) bangsawan? ”

Mungkin saja lebih tepatnya 1/2 bangsawan, jadi Ibu A Ro yaitu pelayan dari Keluarga Ahn hingga dia dibuang dari ibukota.

A Ro masuk ke halaman tempat tinggalnya dengan mengendap – endap. Dia ketakutan waktu lihat ayahnya ada didepan tempat tinggal. Dia coba menerangkan dengan nada terbata – bata. Ayahnya berdiri serta menatapnya dengan mata berkaca – kaca. A Ro kebingungan, dia menduga ini semuanya lantaran tingkahnya.

“Mengenai semalam.. ”

Bapak masihlah diam.

“Apa berlangsung suatu hal? ”

Bapak berkata kalau ada pasien yang terluka kronis jadi janganlah masuk kedalam. Dia akan tidak terima pasien untuk sekian hari. Bila ada yang ajukan pertanyaan, katakan saja bila dia tengah keluar.

Ahn Ji juga menjaga luka Moo Myung dengan beragam cara. Menjahitnya. Memakai ramuan serta bahkan juga lakukan akupuntur.

Sinopsis Hwarang The Beginning Episode 2 Bagian Kedua


Moo Myung terbangun dengan ingatan samar-samar waktu Mak Moon terbunuh serta gelang di tangan seorang yang dia sangka pembunuhnya. Dalam kondisi masihlah lemah, dia menyeret kakinya keluar kamar. Ahn Ji suka memandangnya telah sadar serta memberitahunya bila dia telah pingsan sepanjang 5 hari.

" Di mana Mak Moon? "

" Sun Woo? Saya telah menguburnya "

Moo Myung segera geram, semestinya Ahn Ji menyelamatkannya. Dia seseorang tabib, semestinya dia menyelamatkan Mak Moon. Mengapa dia tak lakukan apa pun untuk menyelamatkan Mak Moon? Bila Ahn Ji tak mencampakkan Mak Moon, jadi Mak Moon akan tidak pernah bersamanya serta akan tidak mati.

" Mengapa kau tak lakukan apa pun? Mengapa kau tak melindunginya?! Mengapa kau membunuhnya? Mengapa?! Dia begitu merindukanmu. Dia demikian menginginkan menemukanmu "

" Saya mencarinya. Saya telah berupaya mencarinya ke semua Silla berkali-kali "

Dengan mata berkaca-kaca, Ahn Ji mengaku kalau semuanya yaitu kekeliruannya yg tidak lakukan apa pun sesudah anaknya dipisahkan darinya. Kelirunya lantaran dia tak berdaya serta tak cakap sebagai seseorang bapak.

Sesudah Moo Myung tenang, Ahn Ji memberikannya baju serta izin masuk Ibukota yang dulunya menginginkan dia berikanlah pada putranya. Dengan semuanya, Moo Myung bakal dapat keluar masuk Ibukota dengan gampang.

Moo Myung ajukan pertanyaan apakah orang miskin mesti mati seperti halnya binatang. Apakah melalui gerbang istana itu satu kejahatan yang begitu tercela. Mengapa beberapa orang seperti halnya mereka tak dikira. Dia bersumpah bakal bikin orang yang membunuh Mak Moon membayar kejahatannya.

Moo Myung termenung sedih selama malam hingga pagi tiba. Diluar, A Ro tengah memasak obat serta lihat nampan makannya Moo Myung belum tersentuh sekalipun. Dari cela pintu, dia lihat sosok punggung Moo Myung yang selalu duduk diam disana.

Mencemaskan kondisi pasien ayahnya itu, A Ro coba menarik perhatian Moo Myung dengan mengenalkan dianya sebagai putrinya Ahn Ji serta membawakan makanannya. Moo Myung segera bereaksi, teringat masa lalu waktu Mak Moon bercerita adiknya dahulu.

Flashback,

Lantaran terpisah mulai sejak kecil, Mak Moon cuma miliki masa lalu adiknya waktu adiknya berusia 6 th.. Mak Moon melukiskan adiknya begitu imut, pipinya tembem, matanya bulat serta bercahaya, begitu santun serta baik hati. Pokoknya adiknya begitu serupa dengannya.

Mak Moon menginginkan sekali dapat menggendong adiknya itu, membesarkannya serta menikahkannya sendiri. Mendadak dia mengambil keputusan untuk mengizinkan Moo Myung menikah dengan adiknya demikian mereka menemukannya kelak.

Moo Myung segera menampik keras " Kau katakan dia serupa denganmu! "

" Memanglah mengapa?! Apa maksudmu adikku buruk?! " Mak Moon tidak terima serta segera menggigit Moo Myung.

Flashback end.

Moo Myung tersenyum miris teringat masa lalu indah itu. A Ro coba membujuk Moo Myung untuk makan serta minum tehnya agar cepat pulih. Namun lantaran tidak memperoleh reaksi apa pun, pada akhirnya dia cuma meninggalkan nampannya disana.

Waktu dia akan pergi, Moo Myung mendadak bergumam " Kau benar. Dia memanglah baik "

A Ro tak tahu tujuannya. Moo Myung juga tak menerangkan apa pun serta cuma mengucap terima kasih. A Ro sekali lagi memohonnya untuk makan. Bagaimanapun, dia mesti tetaplah bertahan hidup.
Demikian keluar, A Ro heran, mengapa punggung pria itu terlihat begitu sedih.

Lihat makanan yang ditinggalkan A Ro, Moo Myung mendesah " Haruskah saya tetaplah bertahan hidup?

Sesudah menggunakan baju yang didapatkan Ahn Ji kepadanya, Moo Myung kembali pada rimba untuk berkunjung ke makam Mak Moon. Ia menangis waktu dia bersumpah pada Mak Moon kalau dia bakal membalaskan dendamnya serta menghukum beberapa orang yang membunuhnya.

Park Young Shil diberitahu beberapa orang yang saat itu berjudi dengan Moo Myung kalau Anak buahnya Ratu dengan cara diam-diam mencari orang miskin yang menyelusup masuk ke Ibukota.

Dia jadi berprasangka buruk, beberapa orang miskin itu tentu telah lihat suatu hal yang begitu utama sampai Ratu mesti melibatkan diri dengan cara segera mengincar beberapa orang miskin itu. Si penjudi mengakui pernah berjumpa dengan orang miskin incaran Anak buah Ratu itu. Park Young Shil juga memerintahkan mereka untuk mencari orang miskin itu serta membawanya kepadanya.

Woo Reuk tengah menambang waktu Moo Myung datang. Ia sedih waktu diberitahu mengenai Mak Moon, namun ia memberikan keyakinan Moo Myung tidak untuk menyalahkan dianya sebagai penyebabnya kematian Mak Moon. Hidup serta mati telah ditakdirkan.

Moo Myung berkemauan untuk mencari tahu mengapa Mak Moon mesti mati serta balas dendam. Woo Reuk berupaya menghindarnya. Namun ketentuan Moo Myung telah bulat. Sebagian waktu lalu, Woo Reuk mengantarkan kepergian Moo Myung.

Moo Myung berbalik kepadanya serta berpesan supaya Woo Reuk tak menangis sepanjang dia pergi, dia juga mengingatkan Woo Reuk untuk makan dengan baik " Bila saya masihlah hidup, saya bakal kembali. "

Sedih lihat kepergian Moo Myung, Woo Reuk bergumam " Kurasa dia tak dapat hindari takdirnya "

Ui Hwa menghadap Ratu serta memberitahukan sangkaannya kalau beberapa petinggi pastinya akan menentang keras gagasan ratu untuk bikin grup pemuda tampan ini. Namun Ratu tak perduli serta mengambil keputusan untuk memberi kekuasaan penuh pada Ui Hwa untuk mengatasi gagasan ini.

Serta saat ini lantaran Ui Hwa telah sepakat untuk jadi instruktur, Ratu mengambil keputusan untuk selekasnya menginformasikan gagasannya ini pada rakyat Silla. Ui Hwa lantas diberikan satu alat catat serta mulai menulis nama grup pemuda tampan itu : HWA RANG.

" Grup beberapa orang baru untuk Silla "

" Hwarang, pria-pria secantik bunga "

Ui Hwa berkata kalau lepas dari silsilah keluarga, beberapa prajurit setia ini bakal mempertaruhkan nyawa mereka untuk negara serta rakyatnya. Beberapa prajurit serta bijak serta santun ini bakal menanggung hari esok Silla. Mereka bakal dihormati serta dikagumi oleh rakyat. Mereka cantik serta istimewa. Berikut hari esok Silla yang bakal ia buat. Sesaat Ratu berkata kalau dia bakal menguatkan Silla dengan Hwarang ini.

Pengumuman juga ditempel di dalam kota. Grup Ban Ryu serta grup So Hoo membacanya. Han Sung juga membaca pengumuman yang berkata kalau istana bakal pilih pemuda-pemuda tampan. Mereka bakal diajari moralitas, seni serta bakal dilatih jadi pria Silla yang hebat serta mereka bakal dijuluki Hwarang.

Han Sung berkomentar bila nama itu juga bagus. Ban Ryu berkomentar sinis, menuduh penentuan itu cuma untuk jadikan anjingnya Ratu. Rekan Ban Ryu sepakat, siapa juga yang bakal ingin lakukan itu.

" Saya terperanjat kau tertarik. Mengapa? Apa kau tertarik? " sindir Soo Ho

" Kau saja yang turut serta goyangkan ekormu kemana saja " balas Ban Ryu

" Tidakkah menggoyang ekor itu ketrampilanmu? Itu kan yang senantiasa kau kerjakan pada bapak tirimu? "

Han Sung yang sejak dari tadi lihat perbincangan mereka, kuatir waktu konflik antar ke-2 grup pemuda itu mulai beralih sengit.

Disamping itu, beberapa petinggi tengah rapat mendiskusikan pengumuman Ratu itu. Mereka tidak ingin kirim anak-anak mereka untuk jadikan pengawal Raja. Mereka meyakini bila anak-anak mereka cuma bakal jadikan tawanan, Ratu cuma menginginkan kuasai semuanya.

Seseorang petinggi bebrapa sepakat saja dengan gagasan Ratu itu. Anak-anak mereka bakal dilatih jadi hari esok Silla, jadi mengapa juga mereka tak sepakat. Park Young Shil yang sejak dari tadi diam, pada akhirnya bicara.

Dia memiliki pendapat tak ada argumen untuk mereka tidak untuk kirim anak-anak mereka pada Ratu... namun mereka tak bisa kirim anak-anak mereka dengan cara bebrapa hanya.

Dia lantas pergi menghadap Ratu untuk memohon Ratu memperoleh izin Raja Jinheung lebih dahulu. Lagipula hari esok Silla yaitu punya Raja Jinheung, jadi Ratu mesti memperoleh izin Raja lebih dahulu. Begitu mereka, beberapa orangtua, bakal terasa lebih tenang sebelumnya kirim putra-putra mereka.

Ratu tidak suka meskipun dia tak dapat menyanggah argumen yang dikemukakan Young Shil. Dia meyakini ini hanya siasat untuk bikin Raja keluar.

Diluar istana, Raja membaca pengumuman itu serta segera sinis. Dia tak yakin dengan klaim kalau Hwarang untuk hari esok Silla. Dia meyakini Ratu bikin Hwarang untuk dianya.

A Ro menjumpai Joo Ki untuk membayar angsuran hutangnya. Tidak berniat Joo Ki keceplosan bila dia miliki pekerjaan yang bagus. Sontak A Ro segera membujuk bahkan juga memaksa Joo Ki untuk menyampaikan pekerjaan jenis apakah itu.

" Ini... yaitu satu keinginan yang begitu sangat rahasia. Pekerjaan ini memerlukan kekuatan mempelajari yang baik serta ketangkasan. Kau mesti bersembunyi serta lari setiap waktu "

" Tuanku yang baik. Itu yaitu ketrampilanku. Apa yang perlu kulakukan? " rayu A Ro penuh semangat.

Sebagian waktu lalu, Joo Ki melapor ke Ui Hwa bila dia telah mempekerjakan seorang. Ui Hwa segera meremehkannya lantaran Joo Ki cuma mempekerjakan satu orang. Joo Ki membela diri, ini kan pekerjaan rahasia jadi tambah baik lebih sedikit orang yang tahu. Dia memberikan keyakinan Ui Hwa menanti akhirnya saja lantaran orang yang dia pekerjakan yaitu yang paling baik.

Jadi diawali lah pekerjaan A Ro : diam-diam mengintipi sebagian pemuda-pemuda tampan serta menilainya kekuatan mereka. Ada yang hebat dalam panahan. Soo Ho yang pakar menendang bola sepak, karena sangat hebatnya dia hingga tidak berniat menimpuk kepala A Ro dengan bolanya.

Dia lantas duduk di depan kedai untuk merangkum semuanya hasil pengamatannya. Mendadak dia teringat pertemuannya dengan Moo Myung. Masa lalu itu demikian indah beberapa hingga dia tak sadar bila dia tengah menggambar topi jeraminya Moo Myung.

Disamping itu, Moo Myung menjumpai Joo Ki di Dasiyeo. Joo Ki dengan bangga memberitahukan Moo Myung kalau dialah yang memberitahukan Ahn Ji mengenai mereka. Apa mereka telah berjumpa dengannya? Namun Moo Myung selalu murung hingga bikin Joo Ki jadi canggung.

" Saya perlu satu pedang yang bagus. " tutur Moo Myung

A Ro masihlah selalu repot dengan pekerjaannya serta bertanya-tanya kemana lagi dia mesti pergi. Apa mungkin saja Okta? Namun tempat itu segera bikin A Ro teringat pertemuannya dengan Raja semalam.

Dia segera singkirkan Okta dari daftarnya serta mengambil keputusan untuk mendatangi pandaai kayu untuk mencari pemuda yang sukai panahan. Tanpa ada mereka berdua sadari, Moo Myung jalan melewatinya.

Di Okta, Pa Oh kembali dengan nafas tersengal-sengal sesudah kelelahan membuntuti A Ro berkeliling ke sana-kemari. Moo Myung berhenti di depan Okta pas waktu Raja keluar serta jalan melewatinya.

Awalannya Moo Myung tidak bereaksi. Namun dia pernah melirik gelang di tangannya yang membuatnya teringat dengan gelang orang yang samar-samar dia saksikan malam itu. Meyakini dialah pembunuh Mak Moon, Moo Myung juga segera mengubernya.

Raja temukan A Ro yang tengah jalan cepat, dia tersenyum lihat itu. Namun mendadak dia rasakan hadirnya seorang yang membuntutinya. Dia segera menggunakan cadarnya serta melanjutkan perjalanannya dengan tenang namun siaga.

A Ro masuk satu tempat yang remang-remang serta penuh pintu putar seperti halnya labirin. Tidak tampak ada orang disana. Namun waktu dia tengah memanggil-memanggil seorang, mendadak seorang menariknya serta membekap mulutnya.

Raja lah yang membekapnya serta menyuruhnya diam. Bila A Ro berisik jadi orang yang membuntutinya mungkin saja bakal membunuh A Ro. A Ro juga diam. Pas waktu itu, Moo Myung masuk kesana serta memerintahkan Raja untuk keluar.

" Siapa kau serta mengapa kau membuntutiku? " bertanya Raja dari persembunyiannya.

" Apa bersembunyi yaitu kebiasaanmu? Apa kau demikian takut tunjukkan wajahmu? "

Terasa Moo Myung mulai bergerak, Raja membisiki A Ro untuk pergi serta janganlah melihat ke belakang. Dia berjanji bakal menjumpai A Ro lain waktu. A Ro coba pergi, namun dia bingung mencari jalan keluarnya. Raja bersembunyi di pintu yang lain serta Moo Myung selalu jalan mencarinya.

" Ku bertanya kau siapa? "

" Saya yaitu orang yang ingin menagih hutangmu "

" Demikian kah? Saya tak ingat miliki hutang pada siapa saja "

" Rekanku mati lantaran pedang yang kau hunus. Apa kau ingat? "

Raja segera teringat malam itu. Waktu Anak buah Ratu akan menghabisi Mak Moon yang telah sekarat, Raja saat itu menghentikannya. Ia serta Pa Oh menhampiri ke-2 pria yang telah sekarat itu serta mendesah sedih lantaran dialah yang bikin mereka terbunuh. Mereka juga pergi meninggalkan mereka berdua, menduga ke-2 pria itu takkan selamat.

Raja terperanjat mengerti satu diantara di antara mereka masihlah hidup. Moo Myung makin geram serta membentak Raja untuk keluar. Dengan penuh amarah dia masuk pintu-pintu itu serta Raja juga segera bergerak menghindarinya.

Waktu dia tidak berhasil temukan Raja, Moo Myung segera menendang sebagian pintu-pintu itu hingga rubuh. Raja segera bersiap keluarkan pedangnya serta memperingatkan Moo Myung " Ada beberpaa pintu yg tidak bisa dimasuki oleh beberapa orang sepertimu. Kurasa kau tengah berdiri di pintu itu saat ini. "

" Kau fikir tidak jadi masalah bikin jalan yg tidak dapat dilalui beberapa orang? Kau fikir tidak jadi masalah mempunyai pintu-pintu yg tidak bisa di buka orang lain?! Saya tak memikirkan demikian. Kupikir semuanya hanya sampah! Jadi berhentilah menyalak serta keluar! "

Raja segera menghubus pedangnya, melalui celah pintu serta memperingatkan Moo Myung pergi saat ini, dia bakal mengampuni nyawanya bila dia pergi saat ini. Namun Moo Myung juga segera menghunus pedangnya, sekalipun tak perlu pengampunannya lantaran dia bakal tetaplah berkemauan membunuh Raja.

Moo Myung lihat seorang di depannya serta segera maju dengan menghunus pedang. Namun orang itu bukanlah Raja, tetapi A Ro.

Bersambung ke Sinopsis Hwarang The Beginning Episode 3
Advertisemen

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
© Copyright 2017 Drama Korea - All Rights Reserved - Distributed By Artworkdesign - Created By BLAGIOKE Diberdayakan oleh Blogger